Inflasi Provinsi Jawa Barat sebesar 3,07 persen (y-on-y)

Inflasi Jawa Barat pada bulan April 2024 tercatat sebesar 3,07 persen (year-on-year). Angka ini menunjukkan kenaikan harga barang dan jasa di Jawa Barat sebesar 3,07 persen dalam satu tahun terakhir. Beberapa poin penting dari data: Inflasi April 2024: 3,07 persen (y-on-y) Dibandingkan: Nasional: 3,68 persen (y-on-y) Pulau Jawa: 3,22 persen (y-on-y) Kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi: Makanan, minuman, dan tembakau: 6,41 persen Perumahan, air, gas, dan listrik: 2,67 persen Transportasi: 2,54 persen Penyebab utama: Kenaikan harga pangan akibat faktor musiman dan global Peningkatan permintaan transportasi selama Ramadan dan Idul Fitri Dampak inflasi: Menurunnya daya beli masyarakat: Masyarakat memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk membeli kebutuhan pokok dan barang lainnya. Meningkatnya kemiskinan: Inflasi dapat mendorong lebih banyak orang ke jurang kemiskinan. Terhambatnya pertumbuhan ekonomi: Inflasi dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Langkah-langkah yang diambil pemerintah: Operasi pasar: Melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga bahan pokok. Bantuan sosial: Memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin dan rentan. Memperkuat ketahanan pangan: Meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan diversifikasi sumber pangan. Inflasi Jawa Barat masih terkendali dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional dan Pulau Jawa. Namun, perlu dilakukan upaya berkelanjutan untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi daya beli masyarakat.