Kepala Badan Pusat Statistik (BPS),
Margo Yuwono menyampaikan inflasi Maret 2022 sebesar 0,66 persen pada
Press Release BPS hari ini (1/4). Margo juga menyampaikan bahwa angka
tersebut merupakan inflasi month-to-month tertinggi sejak Mei 2019.
“Penyumbang inflasi Maret 2022 utamanya berasal dari komoditas cabai
merah, bahan bakar rumah tangga, emas, perhiasan, dan minyak goreng,”
ujar Margo.
Kelompok pengeluaran makanan, minuman dan
tembakau memberikan andil terbesar pada inflasi Maret 2022, yaitu
sebesar 0,38 persen, dengan inflasi sebesar 1,47 persen. Hal ini dipicu
adanya kenaikan harga pada komoditas cabai merah, minyak goreng, dan
telur ayam ras yang memiliki andil masing-masing sebesar 0,1 persen;
0,04 persen; dan 0,04 persen.
Kenaikan harga cabai
merah dipengaruhi terbatasnya supply komoditas akibat pergeseran musim.
Sementara kenaikan harga minyak goreng terjadi karena pemerintah
mencabut peraturan terkait harga eceran tertinggi (HET), sedangkan
kenaikan harga telur ayam ras disebabkan biaya pakan ternak yang
meningkat.
Selain inflasi, BPS juga merilis indikator
strategis lainnya, yaitu Indeks Harga Perdagangan Besar, Nilai Tukar
Petani, Harga Produsen Gabah dan Beras di Penggilingan, serta Pariwisata
dan Transportasi Nasional.
Statistik selengkapnya
dapat Sahabat Data lihat di Berita Resmi Statistik dengan mengakses
website bps.go.id atau melalui aplikasi Allstats BPS.
#CintaData
#RilisBPS
https://www.instagram.com/p/CbzKlh7PtUR/?utm_medium=copy_link
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=351399323694338&id=100064728187402
https://twitter.com/bps_statistics/status/1509795659066798081?t=JH6-2RgDhfCedPPDKZIV6w&s=08