November 2023 inflasi Year on Year (yoy) di Jawa Barat sebesar 2,85 persen

Pada bulan November 2023, Jawa Barat mengalami inflasi Year on Year (YoY) sebesar 2,85 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,86 persen, dan merupakan yang terendah di Pulau Jawa. Beberapa poin penting: Inflasi YoY Jawa Barat: 2,85 persen Dibandingkan: Nasional: 2,86 persen Pulau Jawa: 2,75 persen Kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi: Makanan, minuman, dan tembakau: 3,59 persen Perumahan, air, gas, dan listrik: 1,92 persen Penyebab utama: Kenaikan harga bahan pangan akibat faktor musiman dan distribusi. Kenaikan harga bahan bakar dan tarif dasar listrik. Dampak: Menurunnya daya beli masyarakat: Masyarakat membutuhkan uang lebih banyak untuk membeli kebutuhan pokok. Meningkatnya kemiskinan: Inflasi dapat mendorong lebih banyak orang ke jurang kemiskinan. Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan inflasi: Pemerintah: Melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok. Memberikan subsidi kepada masyarakat miskin dan rentan. Mengatur harga bahan bakar dan tarif dasar listrik. Bank Indonesia: Menaikkan suku bunga acuan untuk menekan permintaan dan inflasi. Meskipun inflasi Jawa Barat tergolong rendah, perlu dilakukan upaya berkelanjutan untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Upaya sinergis dari pemerintah, Bank Indonesia, dan masyarakat diperlukan untuk mencapai target inflasi yang ditetapkan.