Januari 2024 volume penumpang angkutan udara Jawa Barat turun sebesar 22,53 persen (m-to-m).

Jumlah penumpang angkutan udara di Jawa Barat pada bulan Januari 2024 mengalami penurunan signifikan sebesar 22,53 persen dibandingkan dengan Desember 2023. Penurunan ini menunjukkan aktivitas penerbangan di Jawa Barat masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi COVID-19. Beberapa poin penting: Penurunan penumpang: 22,53 persen (month-to-month) Dibandingkan: Nasional: 2,07 persen (month-to-month) Pulau Jawa: 9,54 persen (month-to-month) Faktor penyebab: Musim sepi: Januari umumnya merupakan musim sepi penerbangan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Tahun Baru Imlek: Pada Januari 2024, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 22 Januari, yang bertepatan dengan hari Minggu. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan penerbangan pada hari-hari sebelum dan sesudah Tahun Baru Imlek. Belum pulihnya pariwisata: Sektor pariwisata yang belum pulih akibat pandemi masih berimbas pada permintaan penerbangan. Dampak: Penurunan pendapatan maskapai penerbangan: Maskapai penerbangan mengalami penurunan pendapatan akibat berkurangnya jumlah penumpang. Berkurangnya peluang kerja: Penurunan aktivitas penerbangan dapat berakibat pada berkurangnya peluang kerja di sektor penerbangan dan pariwisata. Upaya pemulihan: Promosi wisata: Pemerintah dan pelaku usaha pariwisata perlu meningkatkan promosi wisata untuk menarik wisatawan dan meningkatkan permintaan penerbangan. Penerbangan berbiaya rendah: Maskapai penerbangan dapat menawarkan penerbangan berbiaya rendah untuk menarik penumpang yang lebih sensitif harga. Penerbangan charter: Penerbangan charter untuk keperluan bisnis atau wisata grup dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan okupansi penerbangan. Meskipun mengalami penurunan, Jawa Barat masih memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan nasional dan Pulau Jawa. Diperlukan upaya berkelanjutan dari berbagai pihak untuk mendorong pemulihan sektor penerbangan dan pariwisata di Jawa Barat.