Pelatihan Petugas Survei Harga Kemahalan Konstruksi

Survei Harga Kemahalan Konstruksi (SHKK) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memantau perkembangan harga bahan bangunan, upah tenaga kerja, dan sewa alat berat konstruksi di berbagai wilayah di Indonesia. Data SHKK digunakan untuk menghitung Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK), yang menjadi indikator penting dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi. Tujuan SHKK: Memantau perkembangan harga bahan bangunan, upah tenaga kerja, dan sewa alat berat konstruksi. Menghitung IKK untuk berbagai jenis bangunan di berbagai wilayah di Indonesia. Menyediakan data yang akurat dan terkini untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi. Mendukung penetapan kebijakan pemerintah terkait sektor konstruksi. Metode Pelaksanaan SHKK: SHKK dilakukan setiap tiga bulan sekali, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober. Data SHKK dikumpulkan melalui survei kepada responden yang terdiri dari penyedia bahan bangunan, kontraktor, dan penyedia alat berat konstruksi. Data yang dikumpulkan meliputi harga bahan bangunan, upah tenaga kerja, dan sewa alat berat konstruksi. Data SHKK diolah dan dianalisis oleh BPS untuk menghasilkan IKK. Manfaat SHKK: SHKK memberikan informasi yang penting untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi, sehingga dapat membantu optimalisasi biaya proyek. IKK yang dihasilkan dari SHKK digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai kontrak proyek konstruksi dan penyusunan anggaran pemerintah. Data SHKK juga dapat digunakan untuk analisis ekonomi sektor konstruksi dan untuk memantau inflasi di sektor konstruksi. Kesimpulan: SHKK merupakan kegiatan penting yang menghasilkan data yang akurat dan terkini tentang harga bahan bangunan, upah tenaga kerja, dan sewa alat berat konstruksi di Indonesia. Data SHKK dan IKK yang dihasilkan bermanfaat untuk berbagai pihak, termasuk pemerintah, kontraktor, penyedia bahan bangunan, dan masyarakat umum.